13 Tips Lolos Wawancara Kerja No.5 Paling Penting!
Tips Lolos Wawancara Kerja - Kerja merupakan salah satu pilihan seseorang dalam mencari nafkah untuk menghidupi diri sendiri atau pun keluarga. Ada banyak macam kerja di dunia ini, salah satunya adalah bekerja di instansi negeri atau swasta, seperti perusahaan-perusahaan. Namun untuk bisa menjadi karyawan dari perusahaan tersebut, Anda harus melewati beberapa tahap tes untuk bisa diakui secara resmi bagian dari lembaga tersebut.
Tes masuk kerja ini memiliki berbagai jenis, pada umumnya terdiri atas tes seleksi administrasi, tes soal-soal akademik, tes wawancara, psikotes, tes fisik, dan medical chek-up. Salah satu tahap yang terbilang cukup sulit dan memakan banyak korban yang mengakibatkan peserta berguguran adalah tes wawancara atau interview.
Kemudian disamping perwakilan HRD, terdapat direktur utama atau pihak perusahaan yang berkaitan dengan jabatan yang Anda lamar. Apabila jabatan yang Anda lamar memiliki pengaruh tinggi, biasanya pimpinan yang turun langsung mewawancarai Anda. Selain kedua pihak penting dari perusahaan, pihak pewawancara kerap kali menghadirkan seorang psikolog ahli untuk menilai Anda lebih lanjut karena di dalam wawancara, topiknya lebih mengarah ke personality, bukan akademik.
Pelajari juga apa yang dijual atau apa yang diproduksi perusahaan tersebut dan mencoba mencarik setidaknya satu inovasi baru yang bisa diajukan ketika wawancara yang bersifat memajukan perusahaan tersebut, tapi cukup sketsa kasarnya saja. Tidak hanya itu, informasi tentang kompetitor juga perlu diketahui karena persaingan adalah hal yang penting dalam dunia kerja perusahaan.
Ketika Anda melakukan wawancara, pastikan juga untuk tidak pernah menjawab dengan jawaban “ya” atau “tidak” tanpa penjelasan dibelakangnya. Usahakan diberi penjelasan kenapa Anda mengatakan iya atau tidak. Dengan bersifat komunikatif di depan penguji, Anda akan mendapat poin lebih dalam penilaian personality dan usahakan terus jujur sampai akhir wawancara.
Tips untuk tidak bertele-tele adalah memperhatikan dengan seksama soal wawancara yang ditanyakan. Kemudian rangkai kata-kata yang singkat tetapi poin yang ingin disampaikan masuk di tengah atau akhir kalimat. Kemudian, berbicaralah dengan tenang dan santai, jangan terburu-buru seperti ketika Anda sedang presentasi di depan kelas ketika SMA.
Katakan saja gelar-gelar, pengalaman, atau sertifikat yang Anda dapat untuk menyombongkan kemampuan Anda. Usahakan untuk menghindari kata yang merendahkan diri Anda. Meski begitu, Anda juga harus menjaga perasaan pewawancara dengan menjawabnya secara ramah, halus, dan hindari sifat angkuh.
Anda tidak harus menjadi manager untuk menjadi seorang manager. Jelaskan saja pekerjaan atau aktivitas apa saja yang Anda lakukan di mana pekerjaan itu tidak jauh berbeda dengan manager. Anda bahkan bisa menceritakan tentang aktivitas magang saat sekolah, kegiatan organisasi saat masih kuliah, atau tugas-tugas kuliah yang berkaitan dengan management. Intinya adalah mendapat pengalaman bukan berarti Anda harus bekerja dulu.
Contohnya, saat pewawancara bertanya tentang kesalahan apa yang Anda alami di perusahaan lama, maka Anda jangan menjawab kesalahan terparah, cukup katakan kesalahan kecil Anda dan berikan alasannya, serta bagaimana Anda memperbaiki kesalahan tersebut. Lagipula, mereka tidak menanyakan kesalahan terparah apa yang dilakukan, jadi Anda harus bijak dalam mendengarkan pertanyaan dari mulut pewawancara.
Anda juga harus menjaga kesehatan tubuh dengan makan-makanan bergizi dan cukup tidur karena tes masuk kerja tidak hanya wawancara saja, melainkan terdapat juga tes fisik dan medical chek-up. Jangan lupa untuk berdoa kepada Tuhan YME karena Dia adalah pemberi kesehatan dan penyakit.
Tes masuk kerja ini memiliki berbagai jenis, pada umumnya terdiri atas tes seleksi administrasi, tes soal-soal akademik, tes wawancara, psikotes, tes fisik, dan medical chek-up. Salah satu tahap yang terbilang cukup sulit dan memakan banyak korban yang mengakibatkan peserta berguguran adalah tes wawancara atau interview.
Apa Itu Interview Kerja?
Interview atau wawancara merupakan salah satu kegiatan diskusi atau tanya jawab yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Tujuannya untuk mendapatkan suatu informasi dari pihak narasumber sehingga mendapat kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan dan disepakati bersama. Ketika seseorang melamar kerja, Anda berada di posisi sebagai narasumber. Sedangkan dari pihak pewawancara, biasanya berasal dari perusahaan itu sendiri. Contohnya HRD atau Human Resource Development. Tugas dari HRD perusahaan adalah mengurusi atau mengelola karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut, termasuk juga dalam menyeleksi peserta pelamar kerja.Kemudian disamping perwakilan HRD, terdapat direktur utama atau pihak perusahaan yang berkaitan dengan jabatan yang Anda lamar. Apabila jabatan yang Anda lamar memiliki pengaruh tinggi, biasanya pimpinan yang turun langsung mewawancarai Anda. Selain kedua pihak penting dari perusahaan, pihak pewawancara kerap kali menghadirkan seorang psikolog ahli untuk menilai Anda lebih lanjut karena di dalam wawancara, topiknya lebih mengarah ke personality, bukan akademik.
Tips Lolos Wawancara Kerja
Wawancara bukanlah tes yang bisa dilewati dengan mudah, bahkan untuk orang yang memiliki kecerdasan tinggi atau memiliki ilmu sosialisasi yang bagus. Setiap orang pasti akan merasakan gugup ketika berhadapan pada suatu hal di mana hal tersebut sangat penting bahkan menggantungkan sepenuh nasib kepada hal tersebut. Tetapi jangan khawatir, berikut ini adalah tips dan trik bagaimana cara lolos wawancara kerja yang telah kami rangkum;1. Ketahui Semua Hal Tentang Perusahaan
Profil perusahaan tempat Anda melamar kerja pasti akan muncul dalam wawancara. Cobalah untuk mencari tahu tentang misi dan visi perusahaan dan hapal di luar kepala dan pahami. Kemudian pastikan Anda mengerti betul tentang jabatan yang dilamar. Contohnya, Anda melamar sebagai seorang manager maka pahami fungsi, tujuan, dan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang manager.Pelajari juga apa yang dijual atau apa yang diproduksi perusahaan tersebut dan mencoba mencarik setidaknya satu inovasi baru yang bisa diajukan ketika wawancara yang bersifat memajukan perusahaan tersebut, tapi cukup sketsa kasarnya saja. Tidak hanya itu, informasi tentang kompetitor juga perlu diketahui karena persaingan adalah hal yang penting dalam dunia kerja perusahaan.
2. Komunikatif
Satu hal yang harus Anda ingat saat wawancara adalah jangan pernah mengucapkan hal yang ambigu dalam percakapan. Contohnya kata “tidak tahu” atau “mungkin saja” karena kata tersebut menandakan Anda kurang percaya diri dan kurangnya ilmu pengetahuan. Komunikatif adalah tindakan di mana seseorang memahami dengan betul bagaimana cara mencairkan suasana, mengikuti alur percakapan, dan cerdas dalam mencari topik atau pembahasan.Ketika Anda melakukan wawancara, pastikan juga untuk tidak pernah menjawab dengan jawaban “ya” atau “tidak” tanpa penjelasan dibelakangnya. Usahakan diberi penjelasan kenapa Anda mengatakan iya atau tidak. Dengan bersifat komunikatif di depan penguji, Anda akan mendapat poin lebih dalam penilaian personality dan usahakan terus jujur sampai akhir wawancara.
3. Jangan Bertele-tele
Jangan mengira bahwa omongan yang panjang akan memberi kesan baik kepada penguji. Anda mungkin mengira bahwa Anda hebat karena memiliki banyak hal yang disampaikan, tetapi tidak sepenuhnya benar. Sering kali peserta bertele-tele dan berputar pada satu topik saja untuk menyampaikan bahwa dirinya pintar berbicara. Padahal, jawaban yang baik adalah jawaban yang ringkas, padat, dan jelas.Tips untuk tidak bertele-tele adalah memperhatikan dengan seksama soal wawancara yang ditanyakan. Kemudian rangkai kata-kata yang singkat tetapi poin yang ingin disampaikan masuk di tengah atau akhir kalimat. Kemudian, berbicaralah dengan tenang dan santai, jangan terburu-buru seperti ketika Anda sedang presentasi di depan kelas ketika SMA.
4. Hindari Jeda Ketika Berbicara
Sebenarnya, tidak ada yang melarang jeda dalam wawancara karena itu merupakan tindakan yang menggambarkan bahwa Anda sedang memilah kata-kata untuk diucapkan. Tetapi sebisa mungkin, jangan diberi jeda terlalu lama yaitu lebih dari 3 detik. Ketika jeda, usahakan tidak mengatakan “eh” atau apapun itu karena berpotensi membubarkan konsentrasi dan memberi nilai minus di mata penguji.5. Percaya Diri dan Ramah
Kami pikir, tidak apa-apa Anda menyombongkan diri di depan penguji, apalagi kesombongan menunjukkan kepercayaan diri atas kemampuan Anda. Contohnya, saat Anda diberi pertanyaan “Apakah saudara bisa komputer?” maka jawab dengan tegas dan percaya diri “Saya tidak hanya bisa, tetapi saya juga lulusan Sarjana Komputer dan Magister Komputer”.Katakan saja gelar-gelar, pengalaman, atau sertifikat yang Anda dapat untuk menyombongkan kemampuan Anda. Usahakan untuk menghindari kata yang merendahkan diri Anda. Meski begitu, Anda juga harus menjaga perasaan pewawancara dengan menjawabnya secara ramah, halus, dan hindari sifat angkuh.
6. Kenali Jabatan yang Dilamar
Ketika Anda melamar kerja untuk suatu jabatan, Anda setidaknya harus memahami definisi dari jabatan yang Anda lamar karena disitulah pewawancara akan menilai apakah Anda benar-benar memiliki kapasitas untuk mengisi jabatan tersebut. Kenali tujuan, fungsi, pengaruh, otoritas, dan apa saja yang harus dilakukan ketika memegang jabatan tersebut.7. Ceritakan Pengalaman Kerja
Untuk meningkatkan potensi diterima di perusahaan tersebut, cobalah untuk menceritakan pengalaman kerja Anda di perusahaan lain yang sama dengan jabatan yang sekarang ini dilamar. Pada dasarnya, pihak HRD akan mencari seseorang yang telah berpengalaman untuk bekerja di perusahaannya. Tetapi, bagaimana jika Anda tidak pernah bekerja dengan profesi yang sama sebelumnya?Anda tidak harus menjadi manager untuk menjadi seorang manager. Jelaskan saja pekerjaan atau aktivitas apa saja yang Anda lakukan di mana pekerjaan itu tidak jauh berbeda dengan manager. Anda bahkan bisa menceritakan tentang aktivitas magang saat sekolah, kegiatan organisasi saat masih kuliah, atau tugas-tugas kuliah yang berkaitan dengan management. Intinya adalah mendapat pengalaman bukan berarti Anda harus bekerja dulu.
8. Hindari Aib Perusahaan Terdahulu
Terkadang, Anda akan ditanya tentang masalah apa yang pernah terjadi ketika Anda bekerja di perusahaan yang lama. Anda boleh saja menceritakan masalah tersebut, tetapi jangan pernah untuk menceritakan masalah yang besar dan berkaitan dengan kesalahan bos atau atasan. Topik kesalahan pilih yang kecil saja dan cobalah untuk tidak membuka aib perusahaan lama. Cukup ceritakan pengalaman kerja Anda saja.9. Don't Be Shy To Ask
Siapa bilang hanya pewawancara yang boleh bertanya? Tidak, Anda juga bisa bertanya balik. Biasanya ketika pewawancara sedang ingin istirahat atau berada di fase akhir interview, mereka akan memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya. Ini adalah waktu yang baik untuk menunjukkan Anda memiliki minat dalam wawancara tersebut. Setidaknya persiapkan satu pertanyaan yang berkaitan dengan perusahaan, contohnya menanyakan lebih spesifik tentang jabatan yang dilamar.10. Menjaga Intonasi dan Sikap
Kemampuan Anda berbicara bisa didengar dari intonasi bicara dan bisa dilihat dari sikap. Anda bisa mengetahui perbedaan gaya berbicara orang yang sudah ahli jika dibandingkan dengan anak sekolahan. Usahakan untuk berbicara dengan santai namun mengedepankan formalitas. Kemudian jangan muluk-muluk saat wawancara dan jawablah semua pertanyaan dengan lugas untuk menciptakan pandangan pada diri Anda yang lebih baik.11. Jangan Mendominasi Wawancara
Tetap ingat bahwa peserta adalah narasumber, dan pewawancara adalah penanya. Jangan pernah untuk bertanya kepada pewawancara apabila tidak ada kepentingan khusus atau tidak dipersilahkan bertanya. Peserta juga harus menjaga sikap untuk tidak memotong pewawancara saat berbicara. Saat peserta diberikan kesempatan berbicara atau bertanya, jangan berlebihan dan jawab saja secara wajar dan singkat. Dominasi berlebihan akan memberikan nilai minus di mata penguji yang menggambarkan Anda susah dalam bekerja sama atau menerima perintah atasan.12. Mengedapankan Kejujuran
Sebenarnya ketika peserta diwawancarai dan terdapat juga penguji yang merupakan ahli psikolog, maka kejujuran peserta yang dicari. Cobalah untuk tetap jujur di setiap pertanyaan tetapi tetap memperhatikan kata-kata yang Anda harus ucapkan. Meski begitu, Anda jangan “terlalu jujur” dalam artian lain membahas hal yang lebih parah daripada apa yang ditanyakan.Contohnya, saat pewawancara bertanya tentang kesalahan apa yang Anda alami di perusahaan lama, maka Anda jangan menjawab kesalahan terparah, cukup katakan kesalahan kecil Anda dan berikan alasannya, serta bagaimana Anda memperbaiki kesalahan tersebut. Lagipula, mereka tidak menanyakan kesalahan terparah apa yang dilakukan, jadi Anda harus bijak dalam mendengarkan pertanyaan dari mulut pewawancara.
13. Menjaga Kesehatan
Semua tips yang sudah dibahas di atas tidak akan berguna ketika Anda tidak menjaga kesehatan sampai dengan hari H. Wawancara memerlukan konsentrasi tinggi dan konsentrasi tinggi hanya bisa dicapai oleh tubuh yang fit. Berdasarkan hasil penelitian, minum air putih secukupnya mampu meningkatkan kualitas ingatan dan konsentrasi. Karena itu, satu minggu sebelum hari H, Anda harus mencukupi kandungan mineral dalam tubuh.Anda juga harus menjaga kesehatan tubuh dengan makan-makanan bergizi dan cukup tidur karena tes masuk kerja tidak hanya wawancara saja, melainkan terdapat juga tes fisik dan medical chek-up. Jangan lupa untuk berdoa kepada Tuhan YME karena Dia adalah pemberi kesehatan dan penyakit.